Selalu belajar untuk menjadi lebih baik

Untukku, untuk dia, untuk mereka, untuk semuanya.....

Rabu, 23 Desember 2009

Salahkah aku....???

"...Itu semua salahmu!..."
Kalimat yg akhirnya membuatku berfikir, ya... aku memang salah.

Pemikiran yang akhirnya membangkitkan rasa bersalahku telah menggerogoti benteng ketegaranku untuk tetap berdiri tegak untuk bertahan. Mungkin kata-kataku terlalu "belibet".
Begini, aku disalahkan dikarenakan aku harus menyampaikan sesuatu. aku sudah coba untuk memperbaikinya dan berusaha untuk membuat smua merasa nyaman dengan keadaan ini. Sangatlah sulit harus mengambil keputusan terbaik diantara yang terburuk.

Mungkin aku egois, tapi aku juga sudah lama menjadi korban keegoisan. Mungkin aku tidak pengertian, tapi aku sudah mencoba mengerti untuk sesuatu yang akhirnya tidak kumengerti juga.

Sampai detik ini aku membuat tulisan ini, aku masih saja merasa semua org menyalahkanku...
Mgkn mmg bawaan lahir jika seseorang selalu mencari kesalahan org lain agar dia terbebas dari rasa bersalahnya sendiri. Akupun sekali dua kali melakukan hal yg sama.
Tapi lebih sering aku yang disalahkan.... Huh...!!!

Aku tidak pandai membela diri, aku tidak bs memperjuangkan harapanku sendiri, aku tidak pintar untuk memutarbalikkan fakta, aku tidak terlalu cerdas untuk membuat org bersimpati pdku.

Aku ingin egois, tp sampai saat ini aku tetap menjadi korban keegoisan org2 di sekelilingku... Aku sdh belajar egois, tp ternyata egoisku hanya seujung kuku mereka...
Jd, apakah aku sudah bs disebut egois...???

Aku ingin tidak peduli, terserah org mau bilang aku tidak pengertian, karena blm tentu mereka mengerti aku... Tp apakah sampai detik ini aku sudah bs sampai kesitu...???
Aku sendiri tidak tau...

Sabtu, 12 Desember 2009

Aku Merindukan Kesadaranku

Waktu terus berjalan....
Tiba-tiba kesadaranku datang
jarang sekali dia menemuiku
atau aku tidak pernah menghiraukannya
karena aku sangat sibuk
membuang waktuku dengan selalu mengeluh dan tidak bersyukur

Waktu terus saja berjalan..
Kesadaranku mengingatkan
Agar aku menikmati hidup yang sebenarnya sangat indah ini
Kesadaranku menunjukkan bahwa perjalanan ini amat sangat pantas untuk disyukuri

Waktu masih saja berjalan dengan sombongnya..
Kesadaranku kadang-kadang ada disampingku ketika aku bangun di pagi hari yang cerah
Mendengar kicau burung dan kokok ayam bersamanya
membuatku merasa sangat bahagia
Dan kesadaranku membimbingku mengucapkan kata Alhamdulillah...

Waktu tetap berjalan tanpa berhenti...
Sekali-sekali kesadaranku menemaniku ke kantor
dan menunjukkan padaku bahwa banyak org membutuhkanku
dia memintaku untuk mensyukuri itu
Dengan ikhlas aku ikuti permintaannya

Waktu masih berjalan tanpa kenal lelah...
Ketika kesadaranku muncul saat aku telepon
dan mendengar gadis kecil diujung sana memanggilku mama
rasa syukurku memenuhi rongga dadaku

Waktu terus dan terus berjalan...
Dan aku masih saja jarang bertemu dengan kesadaranku...
Meskipun aku mengharapkannya datang setiap saat...

Rabu, 09 Desember 2009

Ternyata

Ternyata berusaha mengerti itu tidak mudah.. Aku berusaha mengerti apa yang kamu inginkan, tapi tetap saja ada yang tidak berkenan dihatimu. Dan kamu masih saja diam, dan aku masih saja menebak-nebak apa yang kamu fikirkan.
Andaikan ada sesuatu di matamu yang bisa menafsirkan apa maumu dariku, aku akan melakukannya untukmu...
Aku tidak mengharapkan apa-apa darimu, aku cukup bahagia ada seseorang sepertimu di hidupku.. Berbagi rasa dan berbagi apa saja, banyak belajar darimu sesuatu yang selama ini aku anggap tidak berarti.
Aku tidak mengharap jd yang istimewa di hidupmu karena aku sadar sepenuhnya, siapa aku, siapa kamu.
Aku hanya ingin berguna, untuk siapa saja.. Mungkin aku bodoh dimatamu, mungkin aku tidak secerdas yang kamu harap. Tapi aku bisa melakukan apa saja, selama aku diberi kesempatan untuk mencoba dan belajar.

Aku hanya berusaha mengerti, dan aku tidak memaksa untuk dimengerti...
Dan aku tidak akan lelah untuk mencoba mengerti dirimu, mengeri mereka, dan mencoba mengerti apa saja... Tidak peduli ada yang mau mengerti aku atau tidak....

Selasa, 08 Desember 2009

Dia menghancurkan hidupku dua kali

Dia benar-benar merasa bahwa kejadian seminggu terakhir ini telah membuat hidupnya terasa tidak nyaman... Seseorang dari masa lalunya muncul tiba-tiba, menyapanya dengan tanpa rasa bersalah lewat kata-katanya yang berbaris rapi di e-mailnya.

Ingin rasanya dia marah, dan dari balasannya terbaca sebuah kemarahan yang tidak jelas. Belum lagi tulisan di wall facebook-nya yang membuat smua orang bertanya-tanya ada apa dengannya. Kemarahan yang membabi buta dan tidak siap. Menunjukkan bahwa dia benar-benar tidak terima dengan masa lalunya hingga harus bersembunyi dari dunia seumur hidupnya. Andaikan dia boleh meminta, dia ingin mati dan tidak dilahirkan lagi lg. Merasa bahwa dia adalah seorang laki-laki paling menyedihkan di dunia, dan hanya karena seorang wanita.... Payah....

Dia menganggap wanita itu benar-benar telah menghacurkan hidupnya. Dalam salah satu balasan e-mailnya dia dengan lantang mengatakan, "...kamu telah menghancurkan hidupku dua kali..." Anehnya, sebegitu gusar dan bencinya dia, dia tetap membalas e-mail yang telah membuatnya membuka luka lama.

Dia ingin wanita ini melupakannya, menjadikan seolah-olah mereka tidak pernah kenal, tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada hubungan apa-apa diantara keduanya. Tp mana mungkin? Dia tidak menyadari bahwa itu adalah kata-kata yang percuma untuk disampaikan. Masa lalu tidak bisa dihilangkan seperti noda di baju, yang bisa dicuci kemudian dikeringkan. Tp semua mungkin bisa diperbaiki jika memang masa lalunya sangat buruk, dengan belajar dari itu dan menjadi lebih baik lagi.

Sebuah realita bahwa seseorang tidak mungkin bisa melupakan masa lalu jika dia semakin berusaha untuk melupakannya. Dia sendiri yang menghancurkan hidupnya dua kali. Dan dengan dendamnya, tanpa sadar dia telah menghancurkan hidupnya, entah untuk yang keberapa kalinya...

Rabu, 02 Desember 2009

Ikhlas

Belajar ikhlas...
Pertama kali yang aku lakukan adalah mencari pengertian dari kata "IKHLAS"
Apa yang terkandung dari kata yang singkat itu, yang ternyata sangat sulit untuk menerapkannya dalam hidup.

Makna ikhlas seperti tercantum dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia terbitan Difa Publisher, yaitu: ikhlas hati, dengan hati sungguh-sungguh dan bersih (terbebas tanpa pamrih)

Bagaimana org sanggup untuk terbebas dari rasa pamrih? Sedangkan pada saat kita sungguh-sungguh beribadah dan pasrah pada Sang Khalik saja, kita masih berharap akan surga. Pada saat kita mencoba melakukan kebaikan (yang menurut kita ikhlas melakukannya) padahal kita tetap mengharapkan pahala...

Aku masih saja mencoba belajar ilmu ikhlas... Seperti kata-kata dlm sinetron "Kiamat Sudah Dekat 1"

Jumat, 27 November 2009

Hikmah

Tadinya semua terasa berat. Seakan-akan aku adalah orang yang paling menderita sedunia.

Hari ini, pada saat semua merayakan Idul Adha, disaat para muslimin di Mekkah menyempurnakan ibadah hajinya. Disini aku mendapatkan pencerahan (yang menurutku) sangat berarti dari sekian lama perjalanan hidupku.

Aku sangat bersyukur, menyadari bahwa Tuhan sangat menyayangiku... Memberikan semua ujian yang (sangat) membantuku untuk menjadi manusia yang menyadari fitrahnya. Kembali menyadari bahwa manusia lahir dengan kekuatan yang sangat sempurna dan sangat disayangkan jika hidup hanya untuk disia-siakan.

Tuhan punya rencana untukku, dan aku yakin Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untukku. Hidupku adalah anugerah yang harus aku nikmati dan aku jalani sebaik mungkin, menikmati semua yang diberikan-Nya, menjalani semua yang digariskan-Nya, tidak memaksakan diri dengan sesuatu yang aku sendiri tidak tahu kepastiannya. Selalu bersyukur dan belajar ikhlas....

Prolog

Semua berawal dari kesombongannya bahwa dia mampu melalui ini smua sndiri. Berawal dari keangkuhan dan keegoannya dalam menghadapi masalah yang smakin lama smakin membesar dan siap meledak sewaktu-waktu. Berawal dari kenyamanan yang semu, dan tidak menyadari bahwa dia sendiri membawa kakinya melangkah kearah kehancurannya sendiri.

Smakin lama semakin dalam dan semakin jauh langkah yang sebenarnya dia sendiri tahu bahwa itu salah. Semakin lama semakin gelap dan dia tak tahu apa yang menantinya di depan. Semakin tidak nyata, apa yang bisa dia jadikan pegangan. Rindunya akan sesuatu yang dia sendiri tidak tahu......

Dia merasa siang sangat menyiksanya, dan malam begitu menghimpitnya. Dia sangat menikmati dini hari yang begitu sering memberikan kesempatan untuknya merajut mimpi-mimpi. Meskipun terkadang harus terjaga dengan matanya yang bengkak dan dengan bantal basah oleh air mata. Kemudian dipakainya topeng yang menunjukkan senyum dan semangatnya untuk kembali melalui hari-harinya yang dipenuhinya dengan kepura-puraan.